Ada momen saat semuanya terasa menekan dari segala arah. Masalah datang bertubi-tubi. Usaha sudah maksimal, tapi hasil justru nihil. Di titik itu, maka kamu akan paham satu hal penting, manusia terbatas.
Itulah momen yang dialami Nabi Nuh ‘alaihis salam. Di tengah keputusasaan menghadapi kaumnya yang menolak kebenaran, ia menengadah dan berkata dengan penuh haru:
رَبِّ إِنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ
Latin: Rabbi inni maghloobun fantasir
Artinya: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku.”
(QS. Al-Qamar: 10)
Editor: Alby Talks