Jujur aja, dulu aku pikir cara menanam jengkol itu gampang. Tinggal lempar biji ke tanah, siram sesekali, terus tunggu sampai pohonnya gede. Ternyata, nggak sesederhana itu. Aku belajar dengan cara yang agak menyakitkan—dari jengkol yang nggak tumbuh sama sekali sampai bibit yang busuk karena salah rawat. Kalau kamu kepikiran buat nanam jengkol sendiri, aku bakal kasih tahu beberapa pelajaran yang aku dapet biar kamu nggak ngulangin kesalahan yang sama.
Cara Menanam Jengkol dan Menghindari Kesalahan
1. Pilih Bibit Jengkol yang Bener, Jangan Asal Ambil dari Dapur
Kesalahan pertama aku? Nyoba nanam jengkol sisa dari masakan. Biji jengkol yang udah direbus atau terlalu tua itu susah tumbuh. Yang paling bagus itu biji dari jengkol matang di pohon, tapi belum sampai busuk. Warnanya cokelat mengkilap, nggak keriput, dan kalau ditekan masih agak keras.
Tips: Rendam biji jengkol di air selama 24 jam sebelum ditanam. Ini ngebantu mempercepat perkecambahan. Kalau kamu mau hasil lebih cepat, bisa juga dikupas kulit bijinya dulu, tapi hati-hati jangan sampai daging bijinya rusak.
2. Jangan Tanam Langsung di Tanah yang Padat
Aku dulu asal gali lubang di tanah liat belakang rumah. Hasilnya? Bibitnya busuk sebelum sempat tumbuh. Jengkol suka tanah yang gembur dan punya drainase bagus.
Solusi: Campur tanah dengan pupuk kompos atau sekam bakar. Ini bikin tanah lebih ringan dan akar jengkol bisa berkembang dengan baik. Kalau tanah kamu terlalu keras, coba tanam dulu di polybag besar selama 3-6 bulan sebelum dipindahin ke tanah terbuka.
3. Jangan Berharap Pohon Jengkol Cepat Berbuah
Kalau kamu mikir bakal panen jengkol dalam setahun, siap-siap kecewa. Pohon jengkol itu tipe yang sabar, karena dia baru mulai berbuah setelah 5-7 tahun! Tapi kalau kamu pengen mempercepat, ada trik yang bisa dicoba.
Gunakan teknik okulasi atau sambung pucuk dari pohon jengkol yang udah berbuah. Cara ini bisa mempercepat waktu panen jadi sekitar 3-4 tahun aja.
4. Jaga Kelembapan, Tapi Jangan Sampai Becek
Aku sempet overwatering pohon jengkol pertama aku, dan hasilnya? Akar busuk. Pohon jengkol suka air, tapi nggak suka tanah yang terlalu basah. Penyiraman cukup 2-3 kali seminggu, atau setiap kali tanah bagian atasnya udah mulai kering.
5. Waspadai Hama dan Penyakit
Siapa sangka, jengkol juga punya musuh? Hama kayak ulat dan kutu putih sering menyerang daun muda. Solusinya, semprot pakai air cabai atau larutan daun nimba buat hama alami.
Jadi, kalau kamu pengen tau atau pengen nyobain cara nanam jengkol, persiapannya harus bener. Mulai dari pemilihan bibit, jenis tanah, hingga perawatan jangka panjangnya. Butuh kesabaran, tapi kalau berhasil, kamu bisa panen jengkol sendiri tanpa harus beli di pasar!
Baca Juga: Cara Menanam Pakcoy Hidroponik Menggunakan Botol Bekas di Rumah