Ayat penyembuh segala penyakit – Sakit bukan cuma soal tubuh yang lemah. Kadang, yang lebih menyakitkan adalah hati yang kacau, pikiran yang lelah, dan semangat hidup yang perlahan hilang. Dalam perjalanan mencari kesembuhan itulah, aku menemukan kekuatan luar biasa dalam satu ayat Al-Qur’an—Ayat 84, yang ternyata bukan cuma satu, tapi hadir di dua surah berbeda dengan kekuatan spiritual yang dahsyat.
Ada satu fase dalam hidupku yang nggak pernah kulupakan. Waktu itu, aku berada di titik terendah—badan sering drop, pikiran kacau, dan segala usaha rasanya mentok. Sampai akhirnya, Allah mempertemukanku dengan ayat yang mengubah segalanya: Ayat 84 Surah Asy-Syu’ara dan Ayat 84 Surah Al-Anbiya.
🌿 Penyembuhan Lewat Doa Nabi Ibrahim a.s.
Semua bermula dari ceramah di radio tua Bapak. Saat itu terdengar lantunan ayat yang bikin hatiku langsung nyangkut:
وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ
“Wa aj‘al lī lisāna ṣidqin fil-ākhirīn.“
Artinya: “Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.“
(QS Asy-Syu’ara: 84)
Awalnya, aku pikir ini hanya tentang reputasi atau kenangan baik. Tapi saat aku telusuri lebih dalam, ternyata ayat ini bagian dari doa Nabi Ibrahim a.s., yang dalam ayat-ayat sebelumnya juga memohon kesembuhan:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Wa idzā maridtu fahuwa yashfīn.“
Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.“
(QS Asy-Syu’ara: 80)
Di situlah aku sadar, bahwa penyembuhan sejati nggak cuma tentang fisik. Tapi juga ketenangan hati, kebeningan jiwa, dan bagaimana kita ingin dikenang setelah semua ini selesai. Doa ini menjadi kekuatan spiritual yang luar biasa saat aku merasa rapuh dan sendirian.
Doa Kesembuhan Nabi Ayyub a.s.: Pelajaran Ikhlas dan Sabar
Beberapa waktu setelah itu, aku bertemu dengan ayat lain yang sangat menyentuh saat sedang menunggu di klinik. Seorang ibu membaca ayat ini sambil menangis, dan aku pun ikut terdiam:
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ
“Fa istajabnā lahu fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahū wa mithlahum maʿahum raḥmatan min ʿindinā wa dhikrā lil-ʿābidīn.“
Artinya: “Maka Kami pun memperkenankan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipatgandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang beribadah.“
(QS Al-Anbiya: 84)
Ayat ini adalah lanjutan dari doa Nabi Ayyub a.s. yang penuh ketulusan dan kepasrahan:
وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّاحِمِينَ
“Wa ayyūba idz nādā rabbahū annī massaniyad-ḍurru wa anta arḥamur-rāḥimīn.“
“Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: “Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkaulah Tuhan Yang Maha Penyayang.”
(QS Al-Anbiya: 83)
Doa ini sangat sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Tidak ada keluhan, tidak ada protes—hanya pengakuan dan permohonan penuh harap.
Baca Juga: Surat Al-Anbiya Ayat 83-84 Arab, Latin dan Artinya
Tips Mengamalkan Doa Nabi Ayyub a.s.:
- Sholat Tahajud + Membaca Ayat 83–84
- Bangun 1 jam sebelum Subuh, sholat tahajud 2 rakaat.
- Setelah salam, duduk tenang dan baca kedua ayat ini perlahan.
- Zikir “Yaa Syaafii” (يا شافي)
- Bacalah “Yaa Syaafii” sebanyak 100x, bisa setelah Subuh atau sebelum tidur.
- Bayangkan tubuh diterangi cahaya penyembuhan dari Allah.
- Minum Air yang Sudah Didoakan
- Bacakan Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan QS Al-Anbiya: 83–84 ke dalam segelas air putih.
- Tiupkan pelan, dan minum dengan penuh niat sebagai ikhtiar kesembuhan.
- Perbanyak Istighfar dan Shalawat
- Istighfar: Astaghfirullahal ‘azhiim wa atubu ilaih – minimal 100x
- Shalawat: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad – sesering mungkin
- Berendam Air Hangat + Dzikir
- Campur air hangat dengan minyak kayu putih, lalu berendam sambil membaca zikir atau Ayat 84 dalam hati.
- Sangat membantu untuk meredakan stres dan pegal.
Penyembuhan Dimulai dari Dalam
Dari pengalaman ini, aku belajar bahwa kesembuhan itu bukan hanya soal medis. Ia juga tentang jiwa yang tenang, hati yang lapang, dan hubungan yang membaik dengan Allah. Dua ayat dari dua kisah Nabi yang berbeda ini menunjukkan satu hal yang sama: Allah Maha Menyembuhkan, dan doa yang tulus akan selalu sampai kepada-Nya.
Jika kamu sedang dalam masa pemulihan—baik fisik, mental, atau batin—cobalah mulai dari sini. Jadikan Al-Qur’an sebagai bagian dari ikhtiarmu. Mungkin bukan langsung sembuh, tapi hatimu akan jauh lebih tenang. Dan dari situlah, kesembuhan yang sesungguhnya bisa bermula.
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.“
(QS Asy-Syu’ara: 80)
Semoga tentang ayat 84 penyembuh segala penyakit ini bisa menjadi penguat bagi siapa pun yang sedang berjuang. Ingat, kamu nggak sendiri. Ada banyak orang yang sedang melewati hal serupa—dan yang lebih penting, ada Allah yang selalu siap menyembuhkan. 🌼