Pernahkah Anda merasa penasaran, atau mungkin sedikit khawatir, tentang peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi di penghujung zaman? Khususnya mengenai salah satu tanda kiamat terbesar: turunnya Nabi Isa AS untuk menumpas Dajjal? Jika ya, berarti Anda berada di tempat yang tepat.
Kisah ini bukan sekadar cerita masa lalu, melainkan sebuah realitas masa depan yang dijanjikan dalam agama kita. Memahami detailnya akan memberikan ketenangan, mempersiapkan hati, dan membimbing kita menghadapi fitnah terbesar.
Mari kita selami bersama, bukan dengan rasa takut, tetapi dengan kebijaksanaan seorang Muslim yang beriman dan tercerahkan.
Memahami Fitnah Dajjal: Ancaman Terbesar Umat Manusia
Sebelum membahas kedatangan Nabi Isa AS, kita perlu mengenali siapa musuh utamanya, yaitu Dajjal. Dajjal adalah makhluk bermata satu yang akan muncul di akhir zaman dengan kekuatan luar biasa untuk menyesatkan umat manusia.
Fitnah Dajjal sungguh sangat dahsyat. Ia memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan mematikan, menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, bahkan menampakkan surga dan neraka palsu. Ini semua hanyalah tipuan untuk menguji keimanan kita.
Sebagai seorang Muslim, memahami seluk-beluk fitnahnya adalah benteng pertama kita. Tanpa pengetahuan ini, iman kita bisa goyah saat dihadapkan pada godaan atau ancaman yang ditawarkannya.
Bagaimana Dajjal Menguji Keimanan?
- Iming-iming Duniawi: Dajjal menawarkan kekayaan, kekuasaan, dan kenyamanan bagi mereka yang mengikutinya, seringkali dengan syarat menanggalkan iman.
- Siksa yang Menakutkan: Ia akan menyiksa dan membunuh mereka yang menolaknya, menciptakan ketakutan luar biasa di hati manusia.
- Klaim Ketuhanan: Puncak fitnahnya adalah klaim bahwa ia adalah Tuhan, didukung oleh mukjizat palsu yang memukau mata manusia.
Analoginya seperti seorang penipu ulung yang datang dengan tawaran menggiurkan dan ancaman mematikan. Hanya mereka yang berpegang teguh pada kebenaran sajalah yang akan selamat dari jeratannya.
Mengapa Nabi Isa AS yang Turun Kembali? Bukan Nabi Muhammad SAW?
Pertanyaan ini sering muncul dan sangat relevan. Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi, tidak ada nabi setelah beliau. Lalu mengapa Nabi Isa AS yang akan kembali?
Kisah turunnya Nabi Isa AS adalah bagian dari rencana Ilahi yang telah ditetapkan. Beliau tidak akan datang sebagai nabi baru dengan syariat baru, melainkan sebagai seorang hakim yang adil.
Nabi Isa AS akan mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW, mematahkan salib, membunuh babi, dan menegakkan keadilan berdasarkan ajaran Islam. Ini menunjukkan kesempurnaan dan universalitas ajaran Islam.
Kekhususan Peran Nabi Isa AS
- Penuntas Misi: Nabi Isa AS diangkat ke langit sebelum menyelesaikan masa kenabiannya, sehingga kembalinya adalah untuk menuntaskan misi tersebut.
- Simbol Kemenangan: Keturunannya dari langit menjadi simbol kemenangan kebenaran atas kebatilan yang dipersonifikasikan oleh Dajjal.
- Penegak Keadilan: Kedatangannya akan membawa era keadilan dan kedamaian yang belum pernah ada sebelumnya di bumi.
Bayangkan sebuah turnamen besar di mana ada satu lawan tangguh yang hanya bisa dikalahkan oleh satu pemain khusus. Nabi Isa AS adalah “pemain khusus” itu yang telah ditakdirkan Allah untuk menundukkan Dajjal.
Detail Kedatangan Nabi Isa AS: Kapan dan Di Mana?
Kembalinya Nabi Isa AS adalah salah satu tanda kiamat besar yang sangat jelas disebutkan dalam hadis-hadis shahih. Ini bukan spekulasi, melainkan janji Allah SWT.
Beliau akan turun di menara putih bagian timur Damaskus, Syria, saat umat Muslim bersiap untuk shalat Subuh. Ini akan menjadi momen yang sangat dramatis dan penuh kebesaran.
Ketika Nabi Isa AS turun, beliau akan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna kuning (atau za’faran), dengan kedua tangannya memegang sayap dua malaikat, dan air menetes dari rambutnya.
Ciri-ciri Fisik dan Keadaan Saat Turun
- Penampilan: Hadis menjelaskan beliau memiliki postur sedang, kulit kemerah-merahan, rambut lurus terurai, dan wajah bercahaya.
- Waktu: Terjadi setelah munculnya Dajjal dan menyebarnya fitnahnya, saat kaum Muslimin terdesak.
- Respons: Kaum Muslimin akan mengenali dan menyambutnya dengan gembira, sementara orang-orang kafir akan ketakutan melihatnya.
Skenario ini menunjukkan perencanaan Ilahi yang sempurna. Kedatangan beliau tepat di waktu genting, menjadi penolong bagi umat yang tengah menghadapi ujian terbesar.
Misi Utama: Membunuh Dajjal dan Mengakhiri Fitnahnya
Tujuan utama kedatangan Nabi Isa AS adalah untuk membunuh Dajjal dan mengakhiri fitnahnya yang telah menyebar luas di muka bumi. Ini adalah klimaks dari perjuangan melawan kebatilan.
Nabi Isa AS akan mengejar Dajjal hingga menemukannya di pintu Ludd (sebuah lokasi di Palestina saat ini). Di sana, beliau akan membunuhnya dengan tombaknya.
Kematian Dajjal akan menjadi penanda berakhirnya era fitnah terbesar dan dimulainya periode keadilan dan kedamaian di bawah kepemimpinan Nabi Isa AS.
Detik-detik Kematian Dajjal
- Pertemuan: Ketika Nabi Isa AS mendekat, Dajjal akan meleleh seperti garam yang larut dalam air, menunjukkan ketidakberdayaannya di hadapan kebenaran.
- Tindakan: Nabi Isa AS akan memastikan kematian Dajjal dengan tombaknya, dan darah Dajjal akan terlihat di ujung tombak.
- Dampak: Kematian Dajjal akan mengembalikan ketenangan dan keimanan kepada umat, serta menghilangkan segala keraguan yang ditimbulkannya.
Kisah ini menegaskan bahwa sekuat apapun kebatilan, ia pasti akan hancur di hadapan kebenaran. Kemenangan bukan milik yang berkuasa sementara, melainkan milik Allah dan hamba-hamba-Nya yang setia.
Peran Nabi Isa AS Setelah Membunuh Dajjal: Era Keadilan
Setelah menumpas Dajjal, misi Nabi Isa AS tidak berhenti di situ. Beliau akan memimpin dunia dengan syariat Islam, membawa keadilan, kedamaian, dan keberkahan yang luar biasa.
Beliau akan mematahkan semua salib, membunuh babi, dan menghapuskan jizyah (pajak bagi non-Muslim yang hidup di bawah pemerintahan Islam). Ini menandakan bahwa Islam akan menjadi satu-satunya agama yang diakui.
Di masa kepemimpinan beliau, akan terjadi kemakmuran yang luar biasa. Harta berlimpah, tidak ada lagi kemiskinan, dan kedamaian meliputi seluruh alam. Bahkan binatang buas pun akan hidup berdampingan.
Ciri-ciri Pemerintahan Nabi Isa AS
- Keadilan Mutlak: Tidak ada lagi kezhaliman, hukum ditegakkan dengan sempurna.
- Kemakmuran: Bumi akan mengeluarkan keberkahannya, hasil panen melimpah ruah, dan tidak ada lagi yang membutuhkan sedekah.
- Kedamaian: Permusuhan antar manusia dan bahkan antar hewan akan sirna, menciptakan harmoni yang sempurna.
- Durasi: Beliau akan hidup di bumi selama beberapa waktu (disebutkan 7 tahun atau 40 tahun dalam riwayat), lalu wafat dan dishalatkan oleh kaum Muslimin.
Ini adalah gambaran utopia dunia yang diimpikan, sebuah bukti bahwa keadilan sejati hanya bisa terwujud di bawah panji Ilahi.
Tips Praktis Menerapkan Kisah Turunnya Nabi Isa AS di Akhir Zaman (Membunuh Dajjal)
Memahami kisah ini bukan hanya untuk menambah wawasan, tetapi untuk menjadi bekal praktis dalam kehidupan kita. Bagaimana kita bisa “menerapkan” pengetahuan ini?
Ini adalah tentang persiapan diri, memperkuat iman, dan menjadi bagian dari solusi, bukan masalah, dalam menghadapi tantangan zaman. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
- Memperkuat Iman dan Tauhid: Jadikan Allah SWT sebagai satu-satunya penolong dan pelindung. Pahami bahwa segala kekuatan Dajjal adalah palsu dan akan sirna di hadapan kebenaran.
- Mempelajari Tanda-tanda Kiamat: Teruslah belajar dan mengkaji hadis-hadis tentang akhir zaman agar kita tidak mudah tertipu oleh fitnah yang akan datang.
- Rutin Membaca Surat Al-Kahfi: Nabi Muhammad SAW menganjurkan membaca 10 ayat pertama atau 10 ayat terakhir Surat Al-Kahfi setiap hari Jumat sebagai pelindung dari fitnah Dajjal.
- Berdoa Mohon Perlindungan: Jangan pernah lupa untuk selalu berdoa kepada Allah agar dilindungi dari fitnah Dajjal dan siksa neraka, terutama setelah tasyahud akhir dalam shalat.
- Menjaga Ukhuwah Islamiyah: Bersatu padu sebagai umat Muslim adalah kekuatan terbesar kita. Dajjal senang melihat perpecahan, maka satukan barisan.
- Berpegang Teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah: Keduanya adalah petunjuk hidup yang hakiki, yang akan membimbing kita di tengah badai fitnah.
- Mempersiapkan Diri Secara Fisik dan Mental: Latih kesabaran, ketahanan, dan ketaqwaan agar kita tidak mudah goyah di hadapan ujian.
FAQ Seputar Kisah Turunnya Nabi Isa AS di Akhir Zaman (Membunuh Dajjal)
Banyak pertanyaan yang muncul terkait topik penting ini. Mari kita jawab beberapa yang paling sering ditanyakan:
Apakah Nabi Isa AS akan turun sebagai nabi baru?
Tidak. Nabi Isa AS akan turun sebagai seorang hakim yang adil, mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak membawa syariat baru karena Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi.
Bagaimana kita mengenali Dajjal?
Dajjal memiliki ciri fisik yang jelas: bermata satu (buta sebelah kanan), tertulis di dahinya “kafir” (K-A-F-I-R) yang bisa dibaca oleh setiap Muslim. Kekuatan dan mukjizat palsunya juga merupakan tanda pengenalnya.
Apa tanda-tanda spesifik kedatangan Nabi Isa AS?
Beliau akan turun di Menara Putih bagian timur Damaskus, Syria, mengenakan pakaian berwarna kuning, dengan kedua tangannya memegang sayap malaikat, dan air menetes dari rambutnya. Kedatangannya juga ditandai dengan melelehnya Dajjal saat beliau mendekat.
Bagaimana sikap seorang Muslim menghadapi Dajjal?
Sikap terbaik adalah menjauhinya sebisa mungkin jika Dajjal muncul di suatu tempat. Jika tidak bisa, hadapilah dengan iman yang kuat, doa perlindungan, dan berpegang teguh pada ajaran Islam.
Apakah semua Muslim akan melihat Nabi Isa AS?
Tidak ada dalil spesifik yang menyatakan semua Muslim akan melihatnya. Namun, berita tentang kedatangannya akan tersebar luas, dan umat Muslim yang hidup pada masa itu akan merasakan dampaknya serta berada di bawah kepemimpinannya.
Kesimpulan
Kisah turunnya Nabi Isa AS di akhir zaman untuk membunuh Dajjal adalah salah satu episode paling krusial dalam sejarah umat manusia yang akan datang. Ini adalah janji Ilahi yang penuh hikmah dan pelajaran.
Memahami peristiwa ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membangkitkan kesadaran kita akan pentingnya memperkuat iman, mempersiapkan diri, dan menjadi hamba yang senantiasa berpegang teguh pada kebenaran.
Mari kita jadikan pengetahuan ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan ketaqwaan, memperbanyak amal shalih, dan senantiasa berdoa memohon perlindungan Allah SWT. Persiapkan diri Anda, keluarga, dan komunitas, karena fitnah Dajjal itu nyata, dan pertolongan Allah melalui Nabi Isa AS juga pasti nyata. Apakah Anda siap?




