Jenis Burung Murai Populer di Jawa dan Penyebutannya dalam Bahasa Jawa

Alby Writes

Nama burung murai bahasa Jawa

Nama burung murai bahasa Jawa – Waktu pertama kali gue masuk ke dunia kicau mania, jujur aja, gue pikir semua murai itu ya… murai batu Medan. Gampangnya gitu. Tapi makin ke sini, makin sering ngobrol sama sesepuh dan penggemar burung dari berbagai daerah di Jawa, ternyata ada beberapa jenis burung murai yang populer di kalangan penghobi di sini—dan tiap jenis punya ciri khasnya sendiri, bahkan kadang beda nama lokal juga.

Kalau kamu baru mulai tertarik sama burung murai atau pengen nambah wawasan buat blog kicau kamu, yuk kita bahas tuntas bareng-bareng.

1. Murai Batu Jawa: Si Lokal yang Tetap Gacor

Banyak yang belum tahu kalau sebenarnya Pulau Jawa juga punya murai batu asli. Yup, meskipun sering kalah pamor dibanding murai Medan, murai batu Jawa tetap punya daya tariknya sendiri—terutama buat penghobi yang lebih suka pelihara burung lokal.

Murai batu Jawa dalam bahasa jawanya (Murai Watu Jowo)

Ciri-Ciri Murai Batu Jawa:

  • Ukuran tubuhnya lebih kecil dibanding murai dari Sumatera.
  • Ekor cenderung pendek dan lurus, tidak melengkung seperti murai Medan.
  • Warna dada oranye gelap atau cokelat kemerahan.
  • Suara kicauannya tetap variatif dan merdu, meski volumenya gak setajam murai Medan.

Habitat Asli:

Burung ini berasal dari hutan-hutan di Jawa, terutama bagian selatan dan pegunungan. Kadang disebut juga dengan nama lokal seperti kacer alas (hutan).

2. Murai Batu Medan: Primadona Gantangan

Nah ini dia bintang sejuta umat—murai batu Medan. Meski aslinya dari Sumatera Utara, burung ini jadi idola di hampir semua daerah di Jawa. Dan bukan cuma dipelihara, tapi juga sering jadi jawara di arena lomba.

Ciri-Ciri Murai Batu Medan:

  • Ukuran tubuh besar dan gagah.
  • Ekor panjang dan melengkung indah, bisa sampai 20–30 cm.
  • Kicauan super variatif, keras, dan tajam, cocok buat lomba adu suara.
  • Mental tarungnya kuat banget, cocok buat dilatih.

Murai batu Medan dalam bahasa jawanya (murai watu Medan)

Di pasar burung, harganya bisa selangit, apalagi yang udah punya riwayat juara.

3. Murai Batu Nias: Kualitas Kicauan yang Nggak Main-Main

Kalau kamu pernah dengar burung murai dengan suara tembus dan gaya ngeplay di pangkringan, bisa jadi itu murai batu Nias. Secara penampilan mirip murai Medan, tapi ada beberapa hal yang bikin dia punya penggemar fanatik sendiri di Jawa.

Ciri-Ciri Murai Batu Nias:

  • Tubuhnya besar dan kuat.
  • Warna dada biasanya lebih gelap, kadang full hitam.
  • Ekor panjang dan tegas, meski sedikit lebih pendek dari murai Medan.
  • Suara nyaring dan panjang, bisa meniru suara burung lain juga.

Murai batu Nias dalam bahasa jawanya (murai watu Nias)

Beberapa penghobi bilang murai Nias itu kayak “versi kalem tapi garang” dari murai Medan.

4. Murai Hasil Persilangan: Campuran Unik yang Mulai Diminati

Karena banyak breeder yang pengen menggabungkan kelebihan dari tiap jenis, sekarang juga mulai banyak beredar murai hasil silangan. Contohnya: murai Medan x Nias, atau murai lokal Jawa x Borneo.

Biasanya, hasil silangan ini punya:

  • Warna dan bentuk tubuh unik.
  • Ekor dengan panjang menengah.
  • Suara variatif dengan karakter suara gabungan dari indukan.

Kalau kamu tertarik punya murai yang beda dari yang lain, jenis silangan ini bisa jadi pilihan.

Baca Juga: Daftar Nama Burung Jawa Kuno yang Perlu Diketahui

🗣️ Nama Burung Murai dalam Bahasa Jawa

Meskipun banyak nama lokal untuk burung lain, penyebutan murai dalam bahasa Jawa umumnya tetap menggunakan kata “murai”. Tapi, ada beberapa istilah yang muncul di komunitas atau pasar burung tradisional, seperti:

  • Kacer Alas – Biasanya merujuk ke murai liar dari hutan.
  • Murai Kampung – Menyebut murai yang diternak lokal, bukan impor dari Sumatera.
  • Cak Murai – Sebutan akrab, sering dipakai penghobi di Jawa Timur.

Jadi, jangan heran kalau kamu ketemu murai, tapi dijual dengan nama “kacer alas” di desa. Itu bisa jadi murai beneran, tapi disebut begitu karena kebiasaan lokal.

Murai di Jawa, Pilih Sesuai Selera

Di Jawa, murai bukan sekadar burung. Buat banyak orang, ini soal prestise, suara, bahkan ikatan emosional. Entah kamu penggemar murai batu Jawa yang lokal, murai Medan yang garang, atau suka eksperimen dengan jenis silangan, semuanya sah-sah aja.

Yang penting, kenali dulu jenisnya, pahami ciri khasnya, dan jangan gampang percaya sama pedagang yang nawarin harga gak masuk akal. Dan satu lagi, inget… di dunia burung, nama lokal bisa menyesatkan kalau kita gak ngerti konteksnya.

Kalau kamu punya murai favorit atau pernah salah beli karena salah paham soal nama, boleh dong sharing di kolom komentar!

Bagikan:

Baca Juga