Dulu, aku pikir dzikir petang itu cuma rutinitas ibadah biasa. Tapi setelah mulai rutin membaca Al-Ma’tsurat di waktu petang, aku sadar ada sesuatu yang berubah dalam hidupku. Entah kenapa, hati terasa lebih tenang, hari-hari lebih tertata, dan rasanya seperti selalu ada perlindungan yang menyelimuti.
Aku pertama kali mendengar tentang Al-Ma’tsurat dari seorang teman yang hidupnya selalu terlihat damai. Dia bilang, “Coba deh istiqomah dzikir pagi dan petang, terutama Al-Ma’tsurat. Rasakan sendiri perbedaannya.” Awalnya aku skeptis, tapi aku pikir nggak ada salahnya mencoba.
Apa Itu Al-Ma’tsurat?
Al-Ma’tsurat adalah kumpulan dzikir yang disusun oleh Imam Hasan Al-Banna berdasarkan hadis-hadis Nabi ﷺ. Isinya doa dan ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca pagi dan petang.
Bacaan Dzikir Petang Al-Ma’tsurat, Latin, dan Artinya
Aku mulai dengan membaca dzikir petang setelah shalat Maghrib. Berikut beberapa bacaan yang selalu aku amalkan:
Berikut adalah beberapa dzikir petang Al Ma’tsurat dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:
1. Ayat Kursi (dibaca 1 kali)
Arab: اَللّٰهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۚ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاۤءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۚ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
“Allāhu la͓̽ ila͓̽ha illā huwal-ḥayyul-qayyūm, la͓̽ ta͓̽khużuhụ sinatuw wa la naụm, lahụ ma͓̽ fis-samawa͓̽ti wa͓̽ ma fil-arḍ, man żallażī yasyfa͓̽’u ‘indahū illā biiżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa͓̽ la yuḥīṭụna bisyaiim min ‘ilmihī illā bima͓̽ sya, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa͓̽ la yaụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.”
Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dialah Yang Mahahidup lagi Maha Mengurus. Dia tidak dilanda kantuk dan tidak pula tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedangkan mereka tidak mengetahui sesuatu pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat menjaga keduanya. Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS. Al-Baqarah: 255)
2. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (dibaca masing-masing 3 kali)
Surat Al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ – اَللّٰهُ الصَّمَدُ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Qul huwallāhu aḥad, alla͓̽huṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụla͓̽d, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.”
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)
Surat Al-Falaq
Arab: قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ – مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ – وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ – وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ – وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Qul a’ụżu birabbil-fala͓̽q, min syarri ma kha͓̽laq, wa min syarri ga͓̽siqin iża waqab, wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad, wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.”
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5)
Surat An-Nas
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ – مَلِكِ النَّاسِ – إِلَهِ النَّاسِ – مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ – الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ – مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“Qul a’ụżu birabbin-nas, ma͓̽likin-nas, ila͓̽hin-nas, min syarril-waswa͓̽sil-khannas, allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-na͓̽s, minal-jinnati wan-nas.”
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)
3. Sayyidul Istighfar
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
“Alla͓̽humma anta rabbī la͓̽ ilaha illa anta͓̽ khalaqtanī wa ana ‘abduk(a), wa ana ‘alaa ‘a͓̽hdika wa wa’dika masta͓̽ta’tu, a’ūżu bika min syarri ma ṣa͓̽na’tu, abū’u laka bini’matika ‘alayya wa abū’u biżambī faghfir lī fa innahū lā yaghfiruż-żunūba illā ant(a).” 1x
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada pada perjanjian-Mu dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”
4. Dzikir Pagi dan Petang Lainnya (beberapa contoh)
بِسْمِ اللّٰهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى الْأَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(dibaca 3 kali)
“Bismillahilla͓̽żī la ya͓̽ḍurru ma’asmihī syaiun fil-arḍi wa͓̽ la fis-samai wa huwas-samī’ul-‘alīm.”
Artinya: “Dengan nama Allah yang tidak membahayakan sesuatu pun di bumi dan di langit dengan nama-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“A’ūżu bika͓̽limatillāhit-tamma͓̽ti min syarri ma kha͓̽laq.” 3x
Artinya
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan.”
اَللّٰهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
“Allāhumma bika amsa͓̽ina wa bika aṣbaḥnā wa bika na͓̽ḥya wa bika namūtu wa ilaikal-maṣīr.” 1x
Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu petang dan dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mu tempat kembali.”
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
“Alla͓̽humma innī asalukal-‘afwa wa͓̽l-‘afiyah fid-dunyā wal-ākhirah, allahumma innī asalukal-‘afwa wa͓̽l-‘afiyah fī dīnī wa dunyāya wa ahlī wa malī, alla͓̽hummastur ‘auraatī wa āmin ra͓̽u’atī, allāhummaḥfaẓnī min baini yadayya wa min khalfī wa ‘an yamīnī wa ‘an syimālī wa min fauqī, wa a’ūżu bi’aẓa͓̽matika an ughtāla min taḥtī.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepa͓̽da-Mu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah auratku da͓̽n amankanlah ketakutanku. Ya Allah, jagalah aku dari ara͓̽h depanku, belakangku, kananku, kiriku, dan dari atasku. Dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar aku tidak diserang dari bawahku.”
اَللّٰهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلٰى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلٰى مُسْلِمٍ (1
“Allāhumma ‘alima͓̽l-ghaibi wasy-sya͓̽hadah, fāṭiras-sama͓̽wati wal-arḍ, rabba kulli syaiiw wa malīkah, asyhadu allā ilaha͓̽ illā ant(a), a’ūżu bika min syarri nafsī wa min syarris-sya͓̽iṭani wa syirkihī, wa an aqtarifa ‘alā nafsī sūan au ajurrahū ilā muslim.” 1x
Artinya: “Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Wahai Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dari kejahatan setan dan kesyirikannya, dan dari berbuat keburukan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
Tips Agar Konsisten Dzikir Petang
- Gunakan Aplikasi atau Buku Saku
Awalnya aku pakai aplikasi dzikir di HP, tapi kemudian lebih nyaman pakai buku kecil supaya lebih fokus. - Jadikan Bagian dari Rutinitas
Aku selalu membaca dzikir setelah Maghrib. Kalau sudah jadi kebiasaan, lama-lama nggak akan lupa. - Fokus pada Maknanya
Jangan cuma membaca, tapi coba renungi artinya. Rasakan setiap doa yang dipanjatkan.
Aku nggak bilang hidupku sekarang sempurna, tapi sejak rutin dzikir petang Al Ma’tsurat, aku merasa lebih tenang dan lebih kuat menghadapi masalah. Kalau kamu ingin mencobanya, mulai aja dari yang pendek dulu. Pelan-pelan, insyaAllah bakal jadi kebiasaan yang membawa berkah.