Menulis abstrak skripsi, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris, seringkali terasa seperti tugas yang paling menantang. Padahal, abstrak adalah gerbang pertama yang akan dibaca oleh pembaca, penguji, atau bahkan calon pembimbing. Sebuah abstrak yang baik akan menentukan apakah penelitian Anda menarik untuk dibaca lebih lanjut atau tidak.
Jika Anda merasa bingung harus mulai dari mana, bagaimana merangkum seluruh kerja keras Anda dalam satu halaman saja, atau bagaimana menerjemahkannya ke Bahasa Inggris dengan tepat, Anda tidak sendirian. Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap Anda. Bersama-sama, kita akan membedah tuntas Cara membuat abstrak skripsi (Bahasa Indonesia & Inggris) yang bukan hanya memenuhi standar akademik, tapi juga memukau pembaca.
Abstrak itu sendiri, secara sederhana, adalah ringkasan super padat dari keseluruhan penelitian Anda. Ia harus mampu berdiri sendiri, memberikan gambaran utuh tentang apa yang Anda teliti, mengapa Anda menelitinya, bagaimana Anda melakukannya, apa hasilnya, dan apa artinya. Ibarat poster film, abstrak harus membuat penonton ingin tahu lebih jauh tanpa perlu menonton seluruh filmnya.
Kini, mari kita selami langkah demi langkah cara membangun abstrak yang powerful!
1. Memahami Esensi Abstrak: Jendela Utama Penelitian Anda
Sebelum kita mulai menulis, penting untuk memahami posisi abstrak. Abstrak bukanlah sekadar formalitas, melainkan alat komunikasi yang sangat vital. Ia adalah “jendela” kecil yang memungkinkan pembaca mengintip ke dalam “rumah” besar penelitian Anda tanpa harus masuk sepenuhnya.
Bayangkan Anda sedang mencari referensi jurnal. Anda pasti akan membaca abstrak terlebih dahulu, bukan? Nah, begitulah cara orang lain akan melihat skripsi Anda. Abstrak yang efektif harus mampu menarik perhatian dan menyampaikan poin-poin krusial dalam hitungan detik.
Fungsi Kunci Sebuah Abstrak:
- Memudahkan pembaca memahami inti penelitian dengan cepat.
- Membantu penguji atau penelaah menentukan relevansi dan kualitas skripsi Anda.
- Sebagai “penjaga gerbang” yang menentukan apakah skripsi Anda akan dibaca lebih detail atau tidak.
- Merangkum seluruh argumentasi utama, hasil, dan implikasi tanpa menimbulkan ambiguitas.
2. Struktur Baku Abstrak: Apa Saja yang Wajib Ada?
Meskipun ringkas, abstrak memiliki struktur internal yang cukup standar dan harus dipenuhi. Memahami struktur ini akan mempermudah Anda dalam menyusun kerangka tulisan.
Secara umum, sebuah abstrak yang baik mengandung lima komponen utama yang harus ada secara berurutan:
a. Latar Belakang Singkat atau Permasalahan Penelitian
Mulailah dengan satu atau dua kalimat yang memperkenalkan topik umum dan permasalahan utama yang melatarbelakangi penelitian Anda. Apa fenomena yang Anda amati? Mengapa penelitian ini penting?
- Contoh Skenario: Jika skripsi Anda tentang dampak media sosial pada perilaku remaja, Anda bisa mulai dengan “Pesatnya penetrasi media sosial telah memicu perubahan signifikan pada interaksi sosial, khususnya di kalangan remaja, namun dampaknya terhadap perilaku pro-sosial masih belum teridentifikasi secara komprehensif.”
b. Tujuan Penelitian
Jelaskan dengan jelas apa yang ingin Anda capai melalui penelitian ini. Gunakan kata kerja aktif dan spesifik. Apa pertanyaan penelitian utama Anda?
- Contoh Skenario: Melanjutkan contoh di atas, “Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara frekuensi penggunaan Instagram dengan tingkat empati pada mahasiswa tingkat akhir di universitas X.”
c. Metode Penelitian
Bagaimana Anda mencapai tujuan tersebut? Jelaskan secara ringkas desain penelitian, subjek/partisipan, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan. Hindari detail yang tidak perlu.
- Contoh Skenario: “Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sebanyak 150 mahasiswa Universitas X dipilih melalui metode purposive sampling, diukur menggunakan kuesioner skala Likert untuk penggunaan Instagram dan skala empati Batson. Data dianalisis menggunakan regresi linier sederhana.”
d. Hasil Penelitian Utama
Apa temuan paling signifikan dari penelitian Anda? Fokus pada hasil-hasil kunci yang secara langsung menjawab tujuan penelitian. Jangan sertakan tabel, grafik, atau data mentah.
- Contoh Skenario: “Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara frekuensi penggunaan Instagram dengan tingkat empati (r = -0.45, p < 0.01). Semakin tinggi frekuensi penggunaan Instagram, semakin rendah tingkat empati yang ditunjukkan mahasiswa.”
e. Kesimpulan, Diskusi, atau Implikasi
Apa makna dari hasil penelitian Anda? Apa yang bisa disimpulkan? Apa implikasi teoritis atau praktis dari temuan tersebut? Berikan saran atau rekomendasi singkat jika relevan.
- Contoh Skenario: “Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Instagram yang tinggi berpotensi menurunkan empati pada mahasiswa, menyoroti urgensi edukasi literasi digital dan interaksi sosial yang seimbang. Implikasi temuan ini menekankan pentingnya intervensi psikologis untuk menumbuhkan empati di era digital.”
f. Kata Kunci (Keywords)
Sertakan 3-5 kata kunci yang paling relevan dengan penelitian Anda. Ini penting untuk memudahkan orang lain menemukan skripsi Anda melalui database atau mesin pencari.
- Contoh Skenario: “Kata kunci: Media sosial, Instagram, empati, mahasiswa, perilaku pro-sosial.”
3. Bahasa Indonesia vs. Inggris: Perbedaan Nuansa dan Aturan
Setelah memahami strukturnya, kini saatnya membahas perbedaan antara abstrak Bahasa Indonesia dan Inggris. Keduanya harus menyampaikan informasi yang sama, namun gaya penulisan dan beberapa konvensi bisa sedikit berbeda.
a. Abstrak Bahasa Indonesia
Penulisan abstrak dalam Bahasa Indonesia cenderung lebih lugas dan langsung. Kalimat seringkali diawali dengan subjek dan predikat yang jelas, tanpa terlalu banyak frasa penghubung yang kompleks. Gaya yang digunakan seringkali semi-formal, namun tetap jelas dan ringkas.
- Pilihan Kata: Gunakan terminologi akademik yang baku dalam Bahasa Indonesia.
- Struktur Kalimat: Cenderung menggunakan kalimat aktif, meskipun kalimat pasif juga umum digunakan untuk menjaga objektivitas.
- Contoh Frasa Pembuka: “Penelitian ini bertujuan…”, “Metode yang digunakan adalah…”, “Hasil menunjukkan bahwa…”, “Disimpulkan bahwa…”.
b. Abstrak Bahasa Inggris (English Abstract)
Abstrak dalam Bahasa Inggris menuntut formalitas yang lebih tinggi dan seringkali mengikuti konvensi penulisan ilmiah internasional. Penggunaan kalimat pasif lebih dominan untuk menonjolkan objektivitas penelitian, dan frasa penghubung yang lebih beragam sering digunakan.
- Pilihan Kata: Pastikan Anda menggunakan academic English vocabulary yang tepat. Hindari colloquialism atau bahasa sehari-hari.
- Struktur Kalimat: Cenderung menggunakan kalimat pasif (“A study was conducted…”, “Data were analyzed…”) dan past tense untuk menjelaskan apa yang telah dilakukan (“This research aimed to…”, “The results indicated…”).
- Contoh Frasa Pembuka: “This study aimed to…”, “The method employed was…”, “Results indicated that…”, “It is concluded that…”. Perhatikan penggunaan tenses yang konsisten.
- Analogi Praktis: Jika abstrak Bahasa Indonesia adalah seperti laporan berita yang to the point, abstrak Bahasa Inggris lebih mirip laporan ilmiah yang berhati-hati dalam setiap pemilihan katanya, memastikan presisi dan formalitas.
Saat menerjemahkan, jangan lakukan terjemahan kata per kata. Pahami intinya, lalu susun ulang kalimatnya agar sesuai dengan kaidah Bahasa Inggris akademik yang benar.
4. Teknik Penulisan Efektif: Jaga Kepadatan dan Kejelasan
Kepadatan dan kejelasan adalah kunci utama dalam menulis abstrak. Anda memiliki ruang terbatas (umumnya 150-250 kata), jadi setiap kata harus berarti.
a. Batasan Kata yang Ketat
Mayoritas institusi menetapkan batasan kata untuk abstrak. Biasanya antara 150 hingga 250 kata. Ini adalah tantangan terbesar. Anda harus mampu menyampaikan esensi skripsi Anda secara utuh dalam batasan tersebut.
- Tips Cepat: Tulis draf pertama tanpa memikirkan batasan kata. Setelah itu, baru lakukan revisi dan pangkas kalimat-kalimat yang tidak esensial. Fokus pada kata benda dan kata kerja yang kuat.
b. Hindari Jargon Berlebihan dan Akronim
Abstrak harus bisa dipahami oleh audiens yang luas, bahkan mereka yang mungkin bukan ahli di bidang spesifik Anda. Hindari jargon yang terlalu teknis atau akronim yang belum dikenal tanpa penjelasannya.
- Studi Kasus: Jika Anda meneliti “Deep Learning (DL) untuk deteksi anomali pada data Big Data”, Anda mungkin perlu menjelaskan singkat apa itu DL atau fokus pada fungsi dan hasilnya ketimbang detail algoritmanya di abstrak. Jika akronim penting, pastikan untuk menuliskannya secara lengkap di awal kemunculannya.
c. Fokus pada Informasi Esensial
Setiap kalimat dalam abstrak harus memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman pembaca mengenai penelitian Anda. Jangan menyertakan detail yang tidak langsung menjawab “apa, mengapa, bagaimana, dan apa hasilnya”.
- Analogikan dengan Resep Masakan: Anda tidak perlu menceritakan sejarah semua bahan atau detail proses memotong bawang di resep singkat. Anda hanya perlu daftar bahan utama, cara dasar memasak, dan hasil akhirnya.
d. Gunakan Kalimat Langsung dan Aktif (untuk Bahasa Indonesia)
Untuk abstrak Bahasa Indonesia, penggunaan kalimat langsung seringkali membuat pesan lebih mudah dipahami. Contoh: “Penelitian ini menganalisis…” lebih baik daripada “Analisis telah dilakukan oleh penelitian ini mengenai…”
5. Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari
Meskipun terlihat sederhana, banyak mahasiswa melakukan kesalahan umum saat menulis abstrak. Menghindari kesalahan ini akan meningkatkan kualitas abstrak Anda secara signifikan.
a. Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek
Abstrak yang terlalu panjang akan membuat pembaca bosan, sementara yang terlalu pendek tidak akan memberikan gambaran yang cukup. Selalu perhatikan batasan kata yang diberikan oleh institusi Anda.
b. Menyertakan Informasi Baru yang Tidak Ada di Dalam Skripsi
Abstrak adalah ringkasan, bukan tempat untuk menambahkan hasil atau pemikiran baru yang tidak dibahas di dalam batang tubuh skripsi. Pastikan setiap poin di abstrak benar-benar merefleksikan isi skripsi Anda.
c. Menyertakan Kutipan, Referensi, Tabel, atau Gambar
Abstrak harus berdiri sendiri. Ia tidak boleh mengandung kutipan, referensi, tabel, gambar, atau bahkan catatan kaki. Semua informasi yang disajikan harus merupakan hasil dan interpretasi Anda sendiri dari penelitian.
d. Terlalu Banyak Detail Metodologi atau Hasil
Meskipun metode dan hasil penting, abstrak bukanlah tempat untuk menjelaskan detail teknis dari instrumen yang digunakan atau semua angka statistik. Fokus pada gambaran besar dan temuan kunci.
e. Bahasa yang Ambigu, Bombastis, atau Subyektif
Gunakan bahasa yang netral, objektif, dan jelas. Hindari pernyataan yang terlalu bombastis atau subyektif (“penelitian paling inovatif yang pernah ada”). Biarkan fakta yang berbicara.
6. Revisi dan Penyempurnaan: Sentuhan Akhir yang Menentukan
Abstrak yang baik jarang tercipta dalam satu kali duduk. Proses revisi dan penyempurnaan adalah tahap krusial untuk memastikan abstrak Anda optimal.
a. Periksa Konsistensi dan Kelengkapan
Baca ulang abstrak Anda. Apakah semua komponen utama sudah ada? Apakah ada bagian yang tidak konsisten dengan bagian lain atau dengan isi skripsi Anda?
b. Mintalah Umpan Balik (Feedback)
Mintalah teman, kolega, atau bahkan dosen Anda untuk membaca abstrak Anda. Orang lain mungkin dapat menemukan bagian yang kurang jelas atau memiliki saran untuk perbaikan. Terkadang, kita terlalu dekat dengan tulisan kita sehingga tidak melihat kekurangannya.
- Tips Menerima Feedback: Siapkan pertanyaan spesifik, misalnya: “Apakah abstrak ini memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian saya?”, “Apakah ada bagian yang ambigu?”, “Apakah batasan kata sudah terpenuhi?”
c. Fokus pada Tata Bahasa, Ejaan, dan Tanda Baca
Kesalahan tata bahasa atau ejaan dapat mengurangi kredibilitas abstrak Anda. Manfaatkan alat pemeriksa tata bahasa (grammar checker) dan baca ulang dengan teliti. Untuk abstrak Bahasa Inggris, ini sangat krusial.
d. Bacalah dengan Suara Keras
Membaca tulisan Anda dengan suara keras dapat membantu Anda mengidentifikasi kalimat yang canggung, frasa yang berulang, atau alur yang tidak lancar.
Tips Praktis Menerapkan Cara Membuat Abstrak Skripsi
- Tulis Abstrak di Akhir: Setelah seluruh skripsi Anda selesai, barulah mulai menulis abstrak. Dengan begitu, Anda sudah memiliki gambaran utuh tentang semua bagian.
- Gunakan Poin-Poin Utama dari Setiap Bab: Ambil satu atau dua kalimat kunci dari pendahuluan, metodologi, hasil, dan kesimpulan. Ini akan menjadi kerangka awal abstrak Anda.
- Draf Kasar Adalah Sahabat Anda: Jangan takut untuk membuat draf pertama yang panjang dan berantakan. Setelah itu, Anda bisa memangkas, menyusun ulang, dan menyempurnakannya.
- Manfaatkan Contoh Abstrak: Cari contoh abstrak dari skripsi atau jurnal yang relevan dengan bidang Anda dan sudah terpublikasi dengan baik. Pelajari bagaimana mereka menyusun kalimat dan merangkum inti penelitian.
- Perhatikan Batasan Kata: Selalu ingat batasan kata. Ini akan melatih Anda untuk lebih selektif dalam memilih informasi yang paling penting.
- Libatkan Dosen Pembimbing: Jangan ragu untuk meminta masukan dari dosen pembimbing Anda, terutama untuk abstrak Bahasa Inggris, karena mereka mungkin memiliki standar dan preferensi tertentu.
FAQ Seputar Cara Membuat Abstrak Skripsi
Q: Berapa panjang ideal abstrak skripsi?
A: Umumnya, abstrak skripsi memiliki panjang antara 150 hingga 250 kata. Namun, ini sangat tergantung pada kebijakan institusi atau jurnal tempat Anda akan mempublikasikan. Selalu periksa panduan penulisan yang berlaku.
Q: Haruskah abstrak ditulis di awal atau akhir proses penulisan skripsi?
A: Sangat disarankan untuk menulis abstrak di akhir, setelah seluruh skripsi (mulai dari pendahuluan hingga kesimpulan) telah selesai dan direvisi. Ini memastikan abstrak benar-benar mencerminkan isi skripsi secara akurat dan komprehensif.
Q: Apa bedanya abstrak dengan ringkasan (summary)?
A: Abstrak adalah ringkasan yang sangat padat dan terstruktur, mencakup latar belakang, tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan secara eksplisit. Sementara itu, ringkasan bisa lebih fleksibel dalam struktur dan seringkali lebih panjang, bisa berupa ikhtisar bab, atau bahasan yang lebih luas dari sebuah buku. Abstrak lebih spesifik untuk penelitian ilmiah.
Q: Bolehkah ada referensi atau daftar pustaka di dalam abstrak?
A: Tidak. Abstrak harus berdiri sendiri dan tidak boleh mengandung referensi, kutipan, tabel, gambar, atau daftar pustaka. Semua informasi yang disajikan harus berasal dari penelitian Anda sendiri.
Q: Bagaimana jika ada perbedaan antara abstrak Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris?
A: Isi dari abstrak Bahasa Indonesia dan Inggris harus sama persis. Perbedaan hanya terletak pada gaya bahasa, gramatika, dan konvensi penulisan masing-masing bahasa. Pastikan Anda menerjemahkan ide dan informasi, bukan sekadar kata per kata, agar makna tetap utuh dan sesuai dengan kaidah bahasa target.
Kesimpulan
Menulis abstrak skripsi, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Inggris, memang membutuhkan ketelitian dan pemahaman yang mendalam tentang isi penelitian Anda. Namun, dengan mengikuti panduan struktur, teknik penulisan efektif, serta menghindari kesalahan umum, Anda akan mampu menghasilkan abstrak yang tidak hanya informatif, tetapi juga memukau.
Ingatlah, abstrak adalah kartu nama penelitian Anda. Semakin jelas, ringkas, dan menarik abstrak Anda, semakin besar pula peluang penelitian Anda untuk mendapatkan perhatian yang layak. Jangan jadikan ini beban, tetapi sebuah kesempatan untuk menunjukkan inti sari kerja keras Anda.
Kini, Anda sudah memiliki bekal yang cukup. Ambil secangkir kopi, buka draf skripsi Anda, dan mulailah merangkai abstrak yang akan membuat pembaca tergerak untuk menyelami lebih jauh hasil penelitian Anda. Selamat menulis!




